Tesorofoundation – Untuk pembahasan kali ini kita akan membahas tentang pendidikan karakter yang dalam hal ini meliputi pengertian, sifat, nilai, tujuan, fungsi dan prinsip untuk lebih memahami dan memahami simak ulasan lengkap Academia dibawah ini.
Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan karakter, pendidikan moral, pendidikan karakter, yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah untuk mengambil keputusan baik dan buruk, memberi contoh, menjunjung tinggi kebaikan, dan dengan sepenuh hati mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. . Pendidikan Karakter Bangsa, 2010″.
Nilai Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter bukan hanya tentang mengajarkan apa yang benar dan apa yang salah. Selanjutnya pendidikan karakter merupakan upaya untuk “melatih” kebiasaan-kebiasaan yang baik agar peserta didik dapat bersikap dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Nilai-nilai dalam pendidikan karakter antara lain:
agama
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragam. Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat dan bangsa selalu berlandaskan pada ajaran agama dan kepercayaan. Secara politik, kehidupan bernegara juga didasarkan pada nilai-nilai yang bersumber dari agama. Berdasarkan pertimbangan tersebut, nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter rakyat harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang bersumber dari agama.
pankasila
Negara Kesatuan Republik Indonesia dipertahankan atas prinsip-prinsip kehidupan berbangsa dan bernegara yang disebut Pancasila. Artinya, nilai-nilai dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya, dan seni.
Budaya
Nilai-nilai budaya digunakan sebagai dasar untuk memberi makna pada suatu konsep dan komunikasi antar anggota masyarakat. Tempat budaya yang begitu penting dalam kehidupan masyarakat menuntut budaya menjadi sumber nilai bagi pembentukan budaya dan karakter bangsa.
tujuan pendidikan nasional
Tujuan pendidikan nasional mencakup beberapa nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional merupakan sumber daya yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Tujuan Pendidikan Karakter
Menurut Said Hamid H., dkk. (2010), tujuan pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah sebagai berikut.
- Mengembangkan potensi hati/hati/hati nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai budaya dan karakter bangsa.
- Mengembangkan kebiasaan dan perilaku siswa yang terpuji dan selaras dengan nilai-nilai universal dan tradisi religi budaya bangsa.
- Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab pada siswa sebagai generasi penerus bangsa.
- Mengembangkan kemampuan siswa menjadi manusia yang mandiri, kreatif dan berwawasan kebangsaan.
- Mengembangkan lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, adil, penuh kreativitas dan persahabatan, tetapi juga dengan kesadaran kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (martabat).
Sofan Amri, dkk (2011) telah menunjukkan bahwa pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan sekolah, sehingga terbentuk karakter dan akhlak mulia siswa secara utuh, terpadu dan seimbang, tercapai sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Siswa juga mampu secara mandiri meningkatkan dan menerapkan ilmunya, menggali dan menginternalisasi serta mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
Menurut Depdiknas (2010), pendidikan karakter dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat dan berilmu. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berakhlak mulia serta menerapkan, mempelajari dan menginternalisasikan ilmunya dalam perilaku sehari-hari.