Sejarah Makanan Khas Solo dan Klasifikasinya

Makanan Khas Solo

Solo atau Surakarta dikenal sebagai kota yang sarat akan budaya dan adat Jawa. Selain itu, di kota ini menawarkan berbagai macam masakan khas yang sangat enak. Meski Solo dekat dengan Jogja, terkadang orang tidak mengetahui rekomendasi makanan khas Solo. Lantas apa cirri khas kota ini? di bawah ini adalah penjelasan tentang masakan khas Solo.

Sejarah Singkat Masakan/Makanan Khas Solo

Makan telah menjadi bagian penting dari kegiatan adat Jawa sejak zaman dahulu, termasuk Solo di Jawa Tengah. Keberadaan Keraton Surakarta yang selalu mengutamakan kelestarian dan menjalankan tradisinya, berperan besar dalam terciptanya aneka rasa makanan khas Solo.

Selain suku Jawa, beberapa suku bangsa seperti Tionghoa dan Arab telah bermukim di wilayah Surakarta sejak zaman kolonial. Keanekaragaman suku-suku tersebut mengarah pada akulturasi budaya, termasuk kuliner.

Wisatawan yang berkunjung ke berbagai tempat wisata kota Solo untuk mencari kuliner unik dan tidak biasa tentu tidak akan terlupakan. Spesialisasi saja menawarkan pilihan yang menarik.

Ciri khas dari makanan khas Solo adalah penggunaan rempah-rempah. Aromanya yang khas dan rasanya yang nikmat menjadi kenangan yang tak terlupakan saat Anda berkunjung ke kota ini.

Contoh penggarapan budaya kuliner khas Solo adalah masakan kari/gule dan sate yang dipengaruhi oleh masakan Arab, serta masakan Timlo dan Wedang Tionghoa.

Pada masa pendudukan Belanda juga menginspirasi lahirnya makanan dan Stik Lidah dan Selat Solo Sebagaimana terungkap dalam Serat Centhin karya Paku Buwono V (1814), orang Jawa biasanya makan tiga kali sehari dan dua kali jajan.

Semua ini dilakukan oleh keluarga secara bersama-sama. Biasanya kepala keluarga makan terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan oleh anggota keluarga lain atau tamu yang berkunjung ke rumah tersebut.

Kuatnya adat Jawa dalam kehidupan warga Solo dapat dilihat dari salah satu kebiasaan makan di rumah. Nilai kesopanan selalu diperhatikan, misalnya tidak berisik saat makan dan tidak berbicara.

Dalam hidangan/masakan khas Solo, hidangan utamanya asin dan sedikit manis. Bumbu ini dibuat dengan menggunakan bumbu seperti santan, gula pasir atau gula kelapa dan garam.

Makanan khas Solo dapat ditemukan di berbagai tempat, misalnya di restoran, diwarung, di pasar, di pub dan tentunya di rumah-rumah penduduk. Selain itu, beberapa masakan khas Solo hanya disajikan pada acara-acara adat tertentu.

Telur rebus dan ikung misalnya, kedua masakan ini sering digunakan dalam berbagai kegiatan adat di Solo. Mengingat masakan Solo didominasi oleh budaya Jawa, maka tidak heran jika terdapat kesamaan kuliner dengan daerah lain.

Contohnya, saat panas di Yogyakarta, Solo juga punya kuliner serupa. Namanya Gudeg Ceker dan biasanya disajikan pagi-pagi sekali.

Klasifikasi Hidangan/ Makanan Khas Solo

Umumnya, warga Solo membagi makananannya menjadi empat kategori: makanan utama, lauk pauk, makanan ringan dan minuman.

Makanan utama

Hidangan nasi, singkong, dan jagung merupakan makanan pokok yang sering disantap warga Solo. Kota Solo saat ini identik dengan masakan nasi liwet yang terdiri dari nasi asin, buncis, suwiran ayam, telur rebus, santan kental dan tentunya sambal jipan.

Pada zaman dahulu masyarakat Jawa pada umumnya termasuk Solo sering menggunakan nasi yang terbuat dari singkong atau jagung. Nasi ini dikenal luas dengan nama Nasi Tiwul. Makanan ini masih tersedia di negara ini.

Lauk Pauk(Nabati dan Hewani)

Menu main course khas Solo ini terbagi menjadi dua kategori. Yang pertama berasal dari sayuran. Keduanya berasal dari hewan. Lauk pauk yang terbuat dari sayuran segar, kacang-kacangan dan umbi-umbian.

Contohnya adalah tempe bacem, bayam, kenikir dsb. Lauk pauk hewani terdiri dari daging hewani yang halal dan sehat, misalnya ragi kering, gadhon, gulai, sambal goreng ati dan masih banyak lagi lainnya.

Makanan Ringan (snack)

Makanan ringan (snack) sering juga disebut dengan jajanan pasar. Karena makanan ini banyak dijumpai di pasar tradisional. Selain makanan sehari-hari, jajanan solo sering menjadi pelengkap acara adat.

Jajanan khas Solo memiliki rasa asin tersendiri. Biasanya jajanan khas Kota Solo ini dibuat dengan bahan dasar seperti singkong, beras ketan, beras ketan dan campuran kelapa. Satu-satunya makanan khas atau jajanan yang sering diminta dan dijadikan oleh-oleh adalah roti ganepi dan peluit goreng.

Minuman

Untuk minuman, Kota Solo menawarkan beberapa menu unik. Misalnya seperti Wedang. Ada beberapa di antaranya di Kota Solo. Yang paling terkenal adalah Wedang Kacang, Wedang Jahe dan Wedang Cemoe. Selain Wedang, kota Solo juga memiliki beragam varian olahan jamu tradisional yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh.

Contohnya antara lain kunyit asam, beras kencur, dan kunyit asem. Jenis minuman ini bisa ditemukan hampir di setiap sudut jalan, warung dan toko di Solo.